عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا: أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَحْتَجِرُ حَصِيرًا بِاللَّيْلِ فَيُصَلِّي عَلَيْهِ وَيَبْسُطُهُ بِالنَّهَارِ فَيَجْلِسُ عَلَيْهِ، فَجَعَلَ النَّاسُ يَثُوبُونَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيُصَلُّونَ بِصَلاَتِهِ، حَتَّى كَثُرُوا، فَأَقْبَلَ فَقَالَ:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ، خُذُوا مِنْ الأَعْمَالِ مَا تُطِيقُونَ. فَإِنَّ اللَّهَ لاَ يَمَلُّ حَتَّى تَمَلُّوا، وَإِنَّ أَحَبَّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ مَا دَامَ وَإِنْ قَلَّ.
Dari Aisyah ra: Bahwa pada malam hari Nabi saw membuat pembatas (untuk shalat) dengan tikar lalu shalat di atasnya, dan menghamparkannya di siang hari lalu beliau duduk di atasnya, maka orang-orang kembali kepada Nabi saw untuk mengerjakan shalat sebagaimana beliau shalat, hingga jumlah mereka semakin banyak, maka beliau menghadap (kepada mereka) dan bersabda:
Wahai sekalian manusia, kerjakanlah dari amalan yang kalian sanggupi, karena sesungguhnya Allah tidak akan bosan sampai kalian merasa bosan, dan sesungguhnya amalan yang paling dicintai Allah adalah yang dikerjakan secara berlanjut walaupun sedikit.
Pesan Hadis :
1. Anjuran untuk beribadah sesuai kemampuan masing-masing. 2. Anjuran untuk beribadah/melakukan suatu amalan baik secara kontinyu walaupun sedikit.