عَنْ حَكِيمِ بْنِ حِزَامٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا أَوْ قَالَ: حَتَّى يَتَفَرَّقَا، فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا بُورِكَ لَهُمَا فِي بَيْعِهِمَا، وَإِنْ كَتَمَا وَكَذَبَا مُحِقَتْ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا.
Dari Hakim ibn Hizam ra, dia berkata: Rasulullah saw bersabda:
Dua orang yang melakukan jual beli boleh melakukan khiyar (pilihan untuk melangsungkan atau membatalkan jual beli) selama keduanya belum berpisah, atau beliau bersabda: hingga keduanya berpisah. Apabila keduanya jujur dan menampakkan dagangannya, maka keduanya diberkahi dalam jual belinya, namun apabila keduanya menyembunyikan dan berdusta, maka akan dihapus keberkahan jual beli keduanya.
Pesan Hadis :
1. Penjual dan pembeli memiliki kesempatan khiyar, yaitu memilih untuk melanjutkan atau membatalkan jual beli selama mereka masih berada dalam satu majlis dan belum berpisah. 2. Pentingnya kejujuran dan terus terang saat jual beli, agar trasaksi tersebut diberkahi oleh Allah. 3. Keberkahan jual beli akan dihapuskan jika penjual atau pembeli menutup-nutupi aib atau berdusta dalam perdagangan tersebut.