Shahih al-Bukhari: 6415

Kebijaksaan Rasulullah dalam bermuamalah

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: اسْتَأْذَنَ رَهْطٌ مِنْ الْيَهُودِ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالُوا: السَّامُ عَلَيْكَ، فَقُلْتُ: بَلْ عَلَيْكُمْ السَّامُ وَاللَّعْنَةُ. فَقَالَ:

يَا عَائِشَةُ إِنَّ اللَّهَ رَفِيقٌ يُحِبُّ الرِّفْقَ فِي الأَمْرِ كُلِّهِ. قُلْتُ: أَوَلَمْ تَسْمَعْ مَا قَالُوا؟ قَالَ: قُلْتُ وَعَلَيْكُمْ.

Dari Aisyah ra, ia berkata: Sekelompok orang yahudi meminta izin bertemu Nabi saw dan mengucapkan: Assaam alaika (semoga kematian tertimpa kepadamu), maka aku menjawab: Bal ‘alaikum assam wal la'nah (Justru untuk kalian kematian dan juga laknat). Maka beliau bersabda:

Hai Aisyah, sesungguhnya Allah lembut dan menyukai kelembutan dalam segala urusan. Aku berkata: Tidakkah engkau mendengar apa yang mereka ucapkan? Beliau menjawab: Aku menjawab wa'alaikum (dan untuk kalian).


Shahih al-Bukhari: 6415

Kebijaksaan Rasulullah dalam bermuamalah

Pesan Hadis :
1. Kebijaksanaan Rasulullah saat berinteraksi dengan kaum Yahudi. 2. Kaum Yahudi sengaja memelesetkan ungkapan salam muslim (assalamualaikum) dan mengutarkan assaam alaika, yang berarti semoga kematian menimpa dirimu. 3. Anjuran bagi umat muslim, jika ahli kitab mengutarkan salam, jawablah dengan waalaikum, yang berarti untukmu juga, karena bisa jadi mereka tidak mengatakan assalamualaikum yang bermakna baik, namun mengatakan assaam alaikum, yang berarti mendoakan kematian.