Shahih al-Bukhari: 1865

Puasa Asyura 10 Muharram

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ فَرَأَى الْيَهُودَ تَصُومُ يَوْمَ عَاشُورَاءَ، فَقَالَ: مَا هَذَا؟ قَالُوا: هَذَا يَوْمٌ صَالِحٌ. هَذَا يَوْمٌ نَجَّى اللَّهُ بَنِي إِسْرَائِيلَ مِنْ عَدُوِّهِمْ فَصَامَهُ مُوسَى. قَالَ:

فَأَنَا أَحَقُّ بِمُوسَى مِنْكُمْ. فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ.

Dari Ibn Abbas ra, dia berkata: Nabi saw datang ke Madinah, lalu beliau melihat orang-orang Yahudi melaksanakan puasa hari Asyura, lalu beliau bertanya: Kenapa kalian mengerjakan ini? Mereka menjawab: Ini adalah hari baik, hari ketika Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuh mereka lalu Nabi Musa menjadikannya sebagai hari berpuasa. Maka beliau bersabda:

Aku lebih berhak dari kalian terhadap Musa. Maka beliau berpuasa di hari itu dan memerintahkan untuk berpuasa.


Shahih al-Bukhari: 1865

Puasa Asyura 10 Muharram

Pesan Hadis :
Puasa Asyura adalah puasa sunah yang dilakukan pada tanggal 10 Muharram. Di zaman Rasulullah orang-orang Yahudi berpuasa di hari itu karena ia merupakan hari dimana Allah menyelamatkan Bani Israil dari musuh mereka. Mendengar hal tersebut Rasulullah mengatakan bahwa beliau lebih berhak terhadap Nabi Musa daripada orang-orang Yahudi. Beliau melaksanakan puasa Asyura dan memerintahkan umat Islam untuk berpuasa di hari itu juga, beliau juga memerintahkan agar umat Islam menyelisihi orang Yahudi, puasa Asyura didahului dengan puasa satu hari sebelumnya, yaitu tanggal 9 Muharram.