عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ:
لَمَّا أَرَادَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَكْتُبَ إِلَى الرُّومِ قَالُوا: إِنَّهُمْ لاَ يَقْرَءُونَ كِتَابًا إِلاَّ مَخْتُومًا. فَاتَّخَذَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَاتَمًا مِنْ فِضَّةٍ كَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَى وَبِيصِهِ وَنَقْشُهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ.
Dari Anas ibn Malik, ia berkata:
Ketika Nabi saw ingin mengirimkan surat kepada Romawi, mereka berkata: Sesungguhnya mereka tidak mau membaca surat kecuali yang berstempel, maka Nabi saw membuat stempel dari perak, seolah-olah aku melihat kilauannya dan ukirannya bertuliskan Muhammad Rasulullah.
Pesan Hadis :
Komunikasi menggunakan surat sudah digunakan dari zaman dahulu. Rasulullah menggunakan media surat untuk berkomunikasi dengan raja-raja dan pemimpin negeri-negeri di luar jazirah Arab pada tahun 6 Hijriyah. Beliau juga membuat stempel resmi yang bertuliskan Muhammad Rasulullah. Stempel itu terbuat dari perak, di atas cincin yang beliau kenakan pada jari kelingking di tangan kanan beliau.