Shahih al-Bukhari: 1176

Tata cara memandikan jenazah

عَنْ أُمِّ عَطِيَّةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: دَخَلَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ نَغْسِلُ ابْنَتَهُ فَقَالَ:

اغْسِلْنَهَا ثَلاَثًا أَوْ خَمْسًا أَوْ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ بِمَاءٍ وَسِدْرٍ، وَاجْعَلْنَ فِي الآخِرَةِ كَافُورًا، فَإِذَا فَرَغْتُنَّ فَآذِنَّنِي. فَلَمَّا فَرَغْنَا آذَنَّاهُ، فَأَلْقَى إِلَيْنَا حِقْوَهُ فَقَالَ: أَشْعِرْنَهَا إِيَّاهُ.

Dari Ummu Athiyyah ra, dia berkata: Rasulullah saw masuk menemui kami ketika kami akan memandikan puteri beliau, lalu beliau bersabda:

Mandikanlah dia tiga kali, lima kali atau lebih dari itu dengan air dan daun bidara dan jadikanlah yang terakhir dengan kapur barus (wewangian), dan apabila kalian telah selesai beritahukanlah kepadaku. Maka ketika kami telah selesai, kami memberi tahu beliau, kemudian beliau memberikan kepada kami kain beliau lalu bersabda: Jadikanlah ini sebagai kain pertama yang langsung menyentuh kulitnya.


Shahih al-Bukhari: 1176

Tata cara memandikan jenazah

Pesan Hadis :
Tata cara memandikan jenazah: Mengguyurkan air yang dicampur dengan daun bidara dengan bilangan ganjil, yaitu tiga atau lima kali atau lebih jika perlu, dan menjadikan yang terakhir dengan kapur barus (wewangian)