Shahih al-Bukhari: 3211

Taubat seorang pembunuh

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:

كَانَ فِي بَنِي إِسْرَائِيلَ رَجُلٌ قَتَلَ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ إِنْسَانًا ثُمَّ خَرَجَ يَسْأَلُ، فَأَتَى رَاهِبًا فَسَأَلَهُ، فَقَالَ لَهُ: هَلْ مِنْ تَوْبَةٍ؟ قَالَ: لاَ. فَقَتَلَهُ فَجَعَلَ يَسْأَلُ، فَقَالَ لَهُ رَجُلٌ: ائْتِ قَرْيَةَ كَذَا وَكَذَا، فَأَدْرَكَهُ الْمَوْتُ فَنَاءَ بِصَدْرِهِ نَحْوَهَا، فَاخْتَصَمَتْ فِيهِ مَلاَئِكَةُ الرَّحْمَةِ وَمَلاَئِكَةُ الْعَذَابِ، فَأَوْحَى اللَّهُ إِلَى هَذِهِ أَنْ تَقَرَّبِي، وَأَوْحَى اللَّهُ إِلَى هَذِهِ أَنْ تَبَاعَدِي، وَقَالَ: قِيسُوا مَا بَيْنَهُمَا، فَوُجِدَ إِلَى هَذِهِ أَقْرَبَ بِشِبْرٍ فَغُفِرَ لَهُ.

Dari Abu Sa'id al-Khudri ra, dari Nabi saw bersabda:

Ada seseorang dari kalangan Bani Isra'il yang telah membunuh sembilan puluh sembilan orang, kemudian dia pergi untuk bertanya (tentang peluang ampunan). Maka dia menemui seorang pendeta dan bertanya, ia berkata kepadanya: Apakah ada peluang taubat (untukku)? Dia menjawab: Tidak ada. Maka dia membunuhnya. Kemudian dia bertanya lagi, maka seorang laki-laki berkata kepadanya: Datangilah desa ini dan itu. Kemudian orang itu (pergi menuju desa dimaksud) dan ketika hampir menemui ajalnya, dia bangkit sambil memegang dadanya mengarah kepadanya (desa tersebut, namun akhirnya meninggal dunia). Maka malaikat rahmat dan malaikat adzab berselisih atasnya. Maka Allah mewahyukan kepadanya (desa untuk mencari taubat) agar mendekat dan mewahyukan kepadanya (tempat dia melakukan kejahatan) agar menjauh lalu berfirman: Ukurlah jarak keduanya. Ternyata ia didapati lebih dekat ke ini (desa yang dituju) sejauh satu jengkal, maka dia diampuni.


Shahih al-Bukhari: 3211

Taubat seorang pembunuh

Pesan Hadis :
Hendaknya kita mengambil pelajaran dari cerita yang sudah masyhur ini. Pintu taubat senantiasa terbuka hingga matahari terbit dari barat, karena itu jangan sampai dosa di masa lalu anda menghalangi anda untuk bertaubat kepada Allah dan memperbaiki diri anda. Percayalah bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha Pengasih.