Shahih al-Bukhari: 211

Berhati-hati saat buang air kecil

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ: مَرَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِقَبْرَيْنِ فَقَالَ:

إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ، وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ، أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ لاَ يَسْتَتِرُ مِنْ الْبَوْلِ، وَأَمَّا الآخَرُ فَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ. ثُمَّ أَخَذَ جَرِيدَةً رَطْبَةً فَشَقَّهَا نِصْفَيْنِ فَغَرَزَ فِي كُلِّ قَبْرٍ وَاحِدَةً. قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، لِمَ فَعَلْتَ هَذَا؟ قَالَ: لَعَلَّهُ يُخَفِّفُ عَنْهُمَا مَا لَمْ يَيْبَسَا.

Dari Ibn Abbas, dia berkata: Nabi saw melewati dua kuburan, lalu beliau bersabda:

Sesungguhnya keduanya sedang disiksa, dan keduanya disiksa bukan karena hal yang besar. Yang satu disiksa karena tidak berhati-hati saat buang air kecil, sementara yang satunya suka mengadu domba. Kemudian beliau mengambil sebatang dahan kurma yang masih basah, beliau lalu membelahnya menjadi dua bagian kemudian menancapkan pada masing-masing kuburan satu bagian. Mereka bertanya: Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan ini? Beliau menjawab: Semoga siksa keduanya diringankan selama dahan ini belum kering.


Shahih al-Bukhari: 211

Berhati-hati saat buang air kecil

Pesan Hadis :
1. Seorang muslim wajib berhati-hati dari air seninya dan memastikan bahwa ia bersuci dengan baik dan benar. Karena kesucian dari najis merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi demi diterimanya ibadah shalat kita. 2. Lindungilah diri anda dari siksa kubur dengan menjauhi penyebab-penyebabnya, seperti ketidak hati-hatian dalam bersuci dari air seni, serta mengadu domba orang lain. 3. Dosa yang kadang dianggap sepele dimata manusia bisa menjadi besar karena terus dilakukan.