Shahih al-Bukhari: 1050

Shalat orang yang sakit

عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: كَانَتْ بِي بَوَاسِيرُ فَسَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الصَّلاَةِ، فَقَالَ:

صَلِّ قَائِمًا، فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَقَاعِدًا، فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَعَلَى جَنْبٍ.

Dari Imran ibn Hushain ra, dia berkata: Suatu ketika aku menderita sakit wasir lalu aku tanyakan kepada Nabi saw tentang cara shalat. Maka beliau menjawab:

Shalatlah dengan berdiri, jika kamu tidak sanggup, lakukanlah dengan duduk, dan jika tidak sanggup juga lakukanlah dengan berbaring pada salah satu sisi tubuhmu.


Shahih al-Bukhari: 1050

Shalat orang yang sakit

Pesan Hadis :
Hadis ini menjelaskan betapa pentingnya seorang muslim menunaikan kewajiban shalat. Jika seseorang tidak sanggup berdiri, hendaklah menunaikannya dengan duduk, jika tidak sanggup juga, hendaklah menunaikan shalat dengan berbaring pada sisi badannya. Tidak ada alasan bagi seorang muslim untuk meninggalkan shalat, bahkan jika seseorang sakit dan berbaring tidak bisa menggerakkan badannya, maka ia diperbolehkan untuk shalat dengan isyarat mata.